Selamat Datang Para Penjelajah Informasi Di Bukapeta.blogspot.com

SOSIAL


Lubang Biopori Jawaban dari Musibah Banjir di Kota Bandung

Bandung – Sejumlah warga di RT 04 RW1 Desa Babakan Asih Bandung bergotong-royong membuat sumur resapan di sekirat rumah mereka. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kerja bakti warga pada hari Minggu pagi (12/5). Kegiatan rutin yang dilakukan warga Desa Babakan Asih ini, bermula karena lokasi desa mereka yang sering terendam banjir disebabkan meluapnya air sungai yang terhambat oleh sampah.
Desa yang dijadikan sebagai desa percontohan ini, sangat konsen terhadap pencegahan banjir. Salah satu langkah yang ditempuh oleh warga sekitar adalah dengan membuat lubang biopori di setiap sudut jalan yang sering tergenang banjir. Hal ini sudah dilakukan warga sejak tiga tahun terakhir.
Biopori sendiri secara sederhana adalah sumur resapan, dimana lubang yang telah digali akan diisi dengan sampah-sampah organik, sehingga bisa membuat penyerapan air ke tanah lebih besar, dibandingkan tanah yang tertutup oleh aspal ataupun semen.
Lubang biopori yang sudah selesai di gali

Menurut Ketua RW setempat, kegiatan ini berawal dari seringnya warga yang mengeluhkan rumahnya yang tergenang oleh air saat musim penghujan tiba. Mulai saat itu, warga mulai bergotong-royong dengan menyisihkan seribu rupiah setiap kepala keluarga, guna biaya pemeliharaan dan pengumpulan sampah yang lebih teroganisir. “Semenjak adanya program pemungutan sampah, banjir tidak pernah terjadi lagi di desa kami, bahkan kami mampu membangun sumur resapan dan sunber mata air bersih sendiri di desa kami” ujar Bapak RW.

Saung  Desa Babakan Asih yang asri dan terhindar dari banjir

Dengan adanya program seperti ini, warga berharap akan lebih banyak lagi desa di Bandung yang menerapkan sistem seperti di Desa Babakan Asih ini. Dengan kesadaran lingkungan dan gotong-royong semua warga, setiap desa bisa membuat bioporinya sendiri. Selain itu, pembuatan biopori akan sangat membantu mensukseskan program penanggulangan banjir sejak dini, yang memang saat ini sedang hangat-hangatnya dibicarakan oleh pemerintah setempat.

Annisa Khotmil 10080010305