Selamat Datang Para Penjelajah Informasi Di Bukapeta.blogspot.com

EKONOMI

Kaum Buruh Merasa Belum Sejahtera
Massa dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) melakukan orasi di depan Gedung Sate Bandung dalam rangka peringatan Hari  Buruh Sedunia (May Day) pada Rabu (1/5). Mereka menuntut agar 1 Mei dijadikan sebagai hari libur nasional, penghapusan sistem otusourcing, dan kenaikan upah. Ribuan buruh tersebut melakukan aksi damai sejak pukul 9.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 13.43 WIB.
BANDUNG –Ribuan massa dari berbagai organisasi buruh seperti SPMI, KASBI, KSN, SBSI, SPN, dan SPSI sejak pukul 9.00 W IB memadati halaman Gedung Sate Bandung, pada Rabu(1/5). Para buruh menuntut agar 1 Mei dijadikan sebagai hari libur nasional dan dilakukan penghapusan sistem outsourcing (sistem kontrak) yang selama ini dianut oleh banyak perusahaan/ pabrik di Indonesia. 
Para buruh juga meminta agar pemerintah memperhatikan kesejahteraan mereka dengan menaikkan upah hingga di atas Upah Minimum Regional (UMR). Saat ini UMR kota Bandung adalah Rp 1.538.703. Meski angka tersebut sudah lumayan tinggi,  namun para buruh mengaku jumlah tersebut masih kurang. Pasalnya, kebutuhan hidup mereka semakin tinggi.
Kabag Ops Polrestabes Bandung, AKBP Diki Budiman menuturkan, aksi damai buruh datang dari berbagai penjuru seperti Cimahi dan Soreang."Ada sekitar 1.400 orang buruh yang demo di Gedung Sate, sedangkan sisanya mereka lakukan di kantor PHI (Pengadilan Hubungan Industrial-Red)," ujarnya.
Hardjono (48), selaku koordinator aksi dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) mengatakan bahwa kesejahteraan kaum buruh akan terus mereka perjuangkan."Kami merasa belum sejahtera, kami akan terus melakukan tuntutan bila pemerintah masih bertepuk sebelah tangan dalam memebela nasib kaum buruh”, ucapnya.
Dewi (33), salah seorang buruh yang ikut berdemo berharap agar pemerintah membatalkan rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada bulan Mei ini karena akan semakin membuat sulit keadaan ekonomi mereka. Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan tidak berada di kantornya untuk memantau peringatan Hari Buruh. Akhirnya sekitar pukul 13.43 WIB ribuan buruh tersebut  meninggalkan Gedung Sate dengan damai.